Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Post Ticker

6/recent/ticker-posts

Honeymoon Pertama Di Bali

Sebelum menikah saya dan Istri pernah berencana Honeymoon ke bali, tetapi karena ada halangan maka kami menunda. Normalnya habis nikah baru pergi honeymon, khusus saya dan istri beda sedikit. Habis menikah kami menjadi volunteer di satu camp di Medan.

Berangkat ke Bali bukanlah terencana jauh-jauh hari. Hanya 3 Minggu sebelum keberangkata. Ini benar-benar hadiah dari Tuhan, kami mendapat tiket termurah juga hotel termurah. Sebelum berangkat, saya sudah pesan kepada Istri: "jangan terlalu membayangkan hotel yang indah dan fasilitas yang baik. Karena hanya 150.000+/malam." Sebelum berangkat saya menghubungi hotel yang kami tuju. Pihak management melakukan kesalahan, sehingga mereka overbook 2 kamar. Sehubungkan karena saya sudah telephone, maka mereka menawarkan untuk "upgrate hotel", kehotel yang lebih baik dan punya fasilitas dari mereka. Kami setuju, sekalipun kami dijanjikan lebih baik saya tetap katakan kepada Istri saya untuk tidak mengharapkan hotel yang indah-indah, yang penting bersih dan aman. Setelah kami tiba, hotelnya memang apa adanya dan lebih baik dari yang semula.

Setelah hari pertama kami jalan-jalan, kami pulang menuju hotel, setelah tibah di hotel, kamar kami mengeluarkan uap kamar mandi. Tidak mungkin untuk tinggal, maka saya melaporkannya ke pihak menagement sekaligus mengajak beli untuk melihat dan menikmati bau yang tidak diinginkan. Setelah Menagement survey, maka ia bejanji akan memindahkan kami ke kamar sebelar. Ternyata, tamu kedua kamar tersebut tidak check out dan tidak ada konfirmasi. Menagement berkata: "Pak Tolong lihat kamar 101, kami akan pindahkan pak ke SuperDelux.A" Saya dan Istri menuju kamar tersebut, sudah jelas pasti lebih bagus dan lebih lux. Saya dan Istri sepakat memilih kamar tersebut. Sebelum kasi konfirmasi saya sudah siapkan argumentasi pinah tersebut. Saya menemui managementnya : "Pak kami suka kamar tersebut, tetapi kami tidak kena "cas"kan? Menagement menjawab: "Silahkan pindah pak, sampai bapak check out, pak tidak dikenakan biaya upgrade. Nanti kedua tamu itu yang kena "cas". Jawaban itu benar menyejukan hati, karena Istriku juga mau kamar dekat-dekat kolam renang.
Pengalaman lalulintas di bali, sungguh menjadi pengalaman pertam. Perginya bisa tanpa nyasar, pulangnya nyasar kemana-mana karena kebanyakan oneway. Pertama kali pergi ke Kuta, perjalan mulus tanpa nyasar. Ketika pulang, kami nyasar kemana-mana (punya JPS tapi ngak bawa). Sampai kami salah jalur dan ditilang polisi (Pertama kali ditilang seumur hidup). Saya mencoba untuk santai karena semua surat-surat lengkap dan SIM. Polisi mencoba menjelaskan kesalahan saya. Sesudah dia jelaskan dan periksa STNK dan SIM, saya hanya katakan: "(Ala Medan) Maaf pak, saya orang baru. Minta STNK dan SIMnya" Pak Polisinya kasi STNK dan SIMnya. Yang paling konyol, ketika kami mau pergi, pak polisinya bilang "Lasung belok kanan aja pak, sekalian sudah salah"


Pantai yang paling baik yang kami kunjungi adalah Pantai Kuta. Kami sudah ke Tanjung Boneo, Segaran, Sungguh mengagumkan karya/ciptaan Tuhan. Kami sangat menikmati honeymoon kami, tiada duanya. Terpujilah Tuhan yang sudah memberkati keluarga kami dan pernikahan kami.

 check out our journey: http://www.instagram.com/tolopmarbun