"Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.”
(Amsal 14:17)
Kemarahan memang tidak selalu berdosa, tapi tinggal dalam kemarahan & tidak mau memaafkan orang lain, itulah yang menyebabkan kita berdosa.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah saat marah.
Apakah kita cenderung melampiaskan kemarahan itu pada orang lain, termasuk orang-orang yang tidak tau apa-apa.
Cara menghindari agar kemarahan tidak menjadikan kita berbuat dosa ialah: BERPIKIRLAH (THINK) SEBELUM ANDA BEREAKSI.
T-H-I-N-K:
• T = True (Benar)
Apakah yang kita sampaikan itu dengan cara yang benar?
• H = Honorable (Terhormat)
Ingatlah, orang akan menilai saat kita meluapkan kemarahan kita.
• I = Important (Penting)
Apakah kemarahanmu itu memang penting untuk di ungkapkan kepada orang lain?
• N = Necessary (Perlu)
Apakah perlu kemarahan semacam itu?
Apakah dengan demikian akan menghasilkan sesuatu yang baik atau hanya menambah masalah dan membuat suasana menjadi lebih buruk?
• K = Kindness (Kebaikan)
Apakah dengan kemarahan, kita telah berbuat suatu kebaikan bagi orang lain atau hanya membawa kepada kejahatan?
Ada tertulis: Apabila kamu menjadi marah, jangankah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Efesus 4:26)
SO,MARI KITA SAMA SAMA BELAJAR MENGENDALIKAN EMOSI !!! MESKI TIDAK SEGAMPANG TEORI,TENTUNYA DENGAN MENNGANDALKAN TUHAN AGAR KITA MAMPU MENGHADAPINYA.
”Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.”
(Amsal 19:11)
