Untuk membahas Kedudukan Tritunggal, harus memiliki konsep Tritunggal yang benar terlebih dahulu. Saya pernah membaca buku tentang kedudukan Tritunggal, menurutnya saya dia tidak mengerti apa yang ditulis dan jelaskan. Dia percaya bahwa Tritunggal adalah satu pribadi tiga tugas. Dia mengutip peristiwa ketika Yesus dibapatis. Dia menegaskan peristiwa tersebut bahwa Allah satu pribadi dalam tiga tugas. Bahkan dia menyatakan bahwa Yesus lebih rendah dari pada Bapa. (Yohanes 14:28; Matius 28:18)
Sebenarnya ketika dia menekankan peristiwa Yesus dibaptis, mereka adalah satu pribadi, Allah sedang bersandiwara. Dia berkata kepada dirinya sendiri: "ini adalah anak yang aku kasihi", setelah berubah jadi Roh Kudus dalam bentuk merpati". Yang berikut ketika Yesus berkata "Bapa lebih besar daripada Aku" Konteksnya dia masih dibumi. Yesus membatasi keAllahanNya ketika di bumi (Bandingkan dengan Flf 2:6-8). Jadi Jelas Bapa lebih besar. Yang kedua tidak bisa asal mengaitkan ayat lalu menyimpulkan dengan rasio.
Jadi yang tepat adalah 3 pribadi satu Allah. Pribadinya adalah Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Mereka setara sama-sama Allah, tidak ada yang lebih rendah dan tidak ada lebih berkuasa.
Kalau kita pelajari Alkitab kita akan mendapat konsep yang benar tentang Trinitas. Allah itu Esa dalam 3 Pribadi. Alkitab lebih banyak menjelaskan konsep ini.
Jika Allah adalah satu pribadi 3 peranan utama? Siapakah yang disalibkan? Kepada Siapa Yesus berseru? Siapakah yang mati? Jika memang satu maka yang disalibkan Adalah Allah dan yang mati juga Allah. Jika tidak berarti Allah sedang bersandiwara.
Lebih mudah diterima 3 pribadi satu Allah. Yesus yang disalibkan sendiri, Bapa dan Roh Kudus tidak ikut dipaku di kayu salib. Yesus berseru kepada Allah Bapa. Yang mati di kayu salib adalah Kemanusiaan Yesus.
Pertanyaan apakah Yesus adalah Allah ketika di kayu salib? Ketika dia mati Apakah keAllahanNya mati? Untuk menjawab ayat ini harus berangkat dari Filipi 2:6-8. Yesus membatasi keAllahanNya. Jadi ketika Yesus di kayu salib Dia membatasi keAllahanNya dalam tubuh manusiawi-Nya. Dia tetap manusia sepenuhnya, Allah sepenuhnya. Jadi yang disalibkan dalam tubuh manusia-Nya dan yang meninggal juga tubuh manusia-Nya. KeAllahanNya tidak pernah Mati.
Harus diakui yang masih banyak diperdebatkan saat ini adalah 3 PRIBADI SATU ALLAH atau SATU PRIBADI tetapi 3 Fungsional.
Bila anda punya pemahaman dan punya pandangan lain silahkan post di kolom komentar di bawah ini.
ADSPACE
Sebenarnya ketika dia menekankan peristiwa Yesus dibaptis, mereka adalah satu pribadi, Allah sedang bersandiwara. Dia berkata kepada dirinya sendiri: "ini adalah anak yang aku kasihi", setelah berubah jadi Roh Kudus dalam bentuk merpati". Yang berikut ketika Yesus berkata "Bapa lebih besar daripada Aku" Konteksnya dia masih dibumi. Yesus membatasi keAllahanNya ketika di bumi (Bandingkan dengan Flf 2:6-8). Jadi Jelas Bapa lebih besar. Yang kedua tidak bisa asal mengaitkan ayat lalu menyimpulkan dengan rasio.
Jadi yang tepat adalah 3 pribadi satu Allah. Pribadinya adalah Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Mereka setara sama-sama Allah, tidak ada yang lebih rendah dan tidak ada lebih berkuasa.
Kalau kita pelajari Alkitab kita akan mendapat konsep yang benar tentang Trinitas. Allah itu Esa dalam 3 Pribadi. Alkitab lebih banyak menjelaskan konsep ini.
Jika Allah adalah satu pribadi 3 peranan utama? Siapakah yang disalibkan? Kepada Siapa Yesus berseru? Siapakah yang mati? Jika memang satu maka yang disalibkan Adalah Allah dan yang mati juga Allah. Jika tidak berarti Allah sedang bersandiwara.
Lebih mudah diterima 3 pribadi satu Allah. Yesus yang disalibkan sendiri, Bapa dan Roh Kudus tidak ikut dipaku di kayu salib. Yesus berseru kepada Allah Bapa. Yang mati di kayu salib adalah Kemanusiaan Yesus.
Pertanyaan apakah Yesus adalah Allah ketika di kayu salib? Ketika dia mati Apakah keAllahanNya mati? Untuk menjawab ayat ini harus berangkat dari Filipi 2:6-8. Yesus membatasi keAllahanNya. Jadi ketika Yesus di kayu salib Dia membatasi keAllahanNya dalam tubuh manusiawi-Nya. Dia tetap manusia sepenuhnya, Allah sepenuhnya. Jadi yang disalibkan dalam tubuh manusia-Nya dan yang meninggal juga tubuh manusia-Nya. KeAllahanNya tidak pernah Mati.
Harus diakui yang masih banyak diperdebatkan saat ini adalah 3 PRIBADI SATU ALLAH atau SATU PRIBADI tetapi 3 Fungsional.
Bila anda punya pemahaman dan punya pandangan lain silahkan post di kolom komentar di bawah ini.
ADSPACE