KEINDAHAN YANG DIMIMPIKAN
Setiap orang pasti memiliki mimpi
yang indah tentang masa depan mereka, baik yang miskin maupun yang kaya,
baik pintar maupun kurang pintar. Mereka berusaha
mencapai mimpi yang mereka dambana entah itu itu dengan cara yang baik
maupun yang jahat. Tapi sering kali keindahan itu hanya sebuah mimpi.
Keindahan kadang seperti pemandangan alam yang dipandang dari jauh, semua
tampak indah, tetapi jika anda mendekatinya anda akan melihat bukan satu
keindahan.
Kadang kita berpikir jika kita sudah meraih
keindahan yang kita mimpikan maka hidup kita akan seperti apa yang kita
mimpikan, maka keindahan itu benar-benarnya. Ada kalanya seperti
pemandangan itu yang dari jauh begitu indah tetapi sesudah dekat, bukan
seperti yang kita padang dari jauh, malah yang kita lihat sampah-sampah,
semak duri dan daun berguguran.
Bermimpi tentang keindahan hidup
tidak salah, karena itu juga membuat kita bersemangat untuk meraih
mimpi itu. Sering kali walau kita sudah tiba pada apa yang kita
mimpikan itu justru kita tidak menghidupi alias tidak menikmatinya.
Tapi ada satu contoh yang menarik dalam alkitab dalam Kita Filemon.
Yaitu Onesimus. Onesimus adalah seorang budak, budak pada zaman itu
tidak memiliki hak, apapun yang diperintahkan tuannya, dia harus
lakukan. Bisa saja, mimpinya satu hari nanti dia bebas dari perbudakan,
walau mimpi yang itu mustahil bagi dia. Tidak jelas apa yang dia mimpi,
tapi yang bisa hanya ditebak hanya tentang: dia bebas dari perbudakan dan
bisa menikmati keindahan hidup sama seperti tuannya.
Satu hari
dia melakukan kesalahan yang membuat mimpinya itu terkurung,, dia
mencuri milik tuanya, mungkin itulah jalan yang terbaik baginya, tapi apa
boleh buat mimpinya membuat dia masuk penjara, dan tuan kehilangan kepercayaan kepada dia, walaupun demikian dia tidak dipercaya lagi, dia
tetap milik tuanya, dan hidupnya kemungkinan lebih suram.
Saya
(Penulis Tolop), mencoba berandai jadi Onesimus, dalam kondisi Onesimus
sulit untuk bermimpi tentang keindahan, walau saya bisa bermimpi tenang
keindahan itu, itu hanya impian belaka, sudah seorang budak, dipenjarakan
lagi. Benar-benar tidak alasan bermimpi.
Firman Tuhan jelas
mengatakan, segala sesuatu mendatangkan kebaikan, kesalahan yang
Onesimus perbuat membuat dia bertemu dengan Rasul Paulus dipenjara,
dipenjara itulah dia berobat dan bertemu dengan Yesus secara pribadi,
dan yang mengubah hidupnya. Setelah dia dibebaskan Paulus menulis surat
ke Filemon supaya dia menerima onesimus dan mengampuni onesimus. Tetapi
ada kemungkin Filemon yang membesakan dia dan menyerah Onesimud dalam
pelayanan.
Kesalahan Onesismus membuat mimpinya terkubur dan
membuat mimpinya jadi hal yang mustahil. Tapi Tuhan punya rencana dalam
hidupnya, sehingga dia menemukan hidup yang lebih indah dari apa yang
dia mimpikan. Yang awalnya dia berpikir penjaralah akhir dari semua
mimpinya, tetapi Tuhan membuat, penjarahlah yang menjadi titik awal keindahan yang dia mimpikan.
Bukan berarti kita harus berbuat salah dan masuk pernjara, bukan..
yang mau saya sampaikan adalah..semua yang kita alami baik yang baik mau
pun yang buruk, semua ada dalam kontrol Tuhan, dan Tuhan sanggup
membuat pengalaman pahit kita menjadi sesuatu yang indah, dan lebih
indah dari pada apa yang kita mimpikan. JADI APAPUN YANG ANDA ALAMI,
TUHAN PUNYA RENCANA, PERCAYA SAJA DAN TAAT ITU, PASTI KEINDAHAN YANG
ANDA MIMPIKAN AKAN LEBIH INDAH.