Kesaksian pertobatan seorang pelacur setelah 2 kali penginjilan. Namanya Desi. Ben share tetang Kasih Tuhan kepada Desi, ketika dia sedang sharing saya berdoa dalam hati biat Tuhan menjamah hati Desi. Tetapi Desi bilang Tuhan tidak mengasihi dia, kalau Tuhan mengasihi dia, tidak mungkin dia harus menjual diri untuk memebuhi kebutuhan hidupnya, kalau Tuhan memang mengasihi dia, maka Tuhan akan
memberikan pekerjaan, pacar atau suami”. Ben mencoba menyakinkan dia,
tetapi dia tidak percaya. Lalu saya lanjutkan, bahwa kami berdua datang
memberitakan tetang kasih Tuhan itu adalah salah satu bukti Tuhan mengasihi. Dia bilang kalau dia berhenti apa yang harus dia makan. Lalu saya membaca beberapa ayat
dari alkitab, mencoba meyakikan dia. Tetapi dia tetap memilih untuk
tidak percaya dan memilih masuk neraka. Saya baca kembail beberapa ayat, bahwa Tuhan sangat mengasihi dia. Dia bilang “mungkin bukan hari ini, lain kali mungkin saya akan terima”. Kalau Tuhan mengasihi saya, maka Tuhan memberi pekerjaan, atau suami, atau pacar.
Minggu berikutnya saya datang dengan teman yang berbeda, Seorang ibu janda, yang sepenuhnya melayani Tuhan. Ibu itu share kesaksian hidup tetang mengikut Tuhan sepenuhnya, walau tanpa suami Tuhan tetap pelihara dia, dia tidak berkerja, tapi Tuhan pelihara karena dia melayani Tuhan sepenuhnya. Dengan kesaksian yang mengharukan, saya senang sekali, karena saya yakin kali ini desi tidak ada alasan untuk menolak untuk menerima Tuhan Yesus. Saya kaget dengan jawabannya dia, dia bilang “itu kamu, bukan saya, kalau Tuhan mengasihi saya, makan Tuhan memberikan saya pacar, atau perkerjaan atau suami.” Saya mulai khotbahin dia dari Matius 6:25-34, yakinkan desi bahwa Tuhan sanggup
mencukupkan keperluannya dengan syarat “mencari kerajaan Allah terlebih
dahulu”. Saya lanjutkan “kami tidak memiliki perkerjaan bukan karena Tuhan tidak mengasihi kamu, tetapi kamu yang perlu mencari kerajaan Allah terlebih dahulu”. Ahirnya dia menyerah, dan mau menerima Tuhan Yesus. Kami doakan dia. Sejak hari tiu saya hanya lihat dia satu kali kembali, selebihnya tidak pernah lagi.
