Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Post Ticker

6/recent/ticker-posts

Faith Oriented

Setiap orang memiliki pengertian tersendiri tentang iman. Kalau kita perhatikan Alkitab maka pengertian iman sangat banyak dan lebih luas dari apa yang kita tahu dari kita hanya mendengar khotbah dan sharing Firman Tuhan. Dalam Ibrani 11:1 tertulis pengertian Iman, tetapi iman tidak terbatas dengan ayat tersebut, iman tidak terbatas. Selama kita mau intim dengan Bapa, maka Bapa akan memberi pencerahan melalui Roh Kudus tentang iman. Dari beberapa ayat Alkitab, saya akan menjelaskan 2 Fungsi Iman yang secara hurufiah ada juga harafiah.

1.    1.   Iman adalah dasar kita meminta segala sesuatu kepada Allah Bapa. (Ibrani 11:1; Matius 7:7-11; Yohanes 15:7).
Meminta berdasarkan kebutuhan dengan meminta berdasarkan iman adalah dua hal yang hampir sama tetap berbeda. Konsep meminta berdasarkan kebutuhan adalah ada kebutuhan lalu meminta. Konsep meminta berdasarkan iman adalah setiap permintaan kita didasarkan oleh iman. Konsep minta berdasarkan kebutuhan, besar kecil iman itu dipengaruhi kebutuhan. Jika kebutuhan belum terpenuhi, maka doanya semakin kencang dan imannya akan bertembah besar. Ketika semua kebutuhan terpenuhi doanya menjadi biasa-biasa saja. Sedangkan orang yang meminta berdasarkan iman, imannya konsisten dan semakin bertumbuh karena iman menjadi dasar hidup, bukan kebutuhan. Orang yang meminta berdasarkan kebutuhan mereka adalah “Needs Oriented” (fokus pada kebutuhan). Sedangkan orang yang minta berdasarkan Iman adalah “Faith Oriented” (fokus pada iman saja).  Ketika meminta lewat doa kepada Bapa kedua golongan ini hampir sulit di bedakan, yang membedakan adalah ketika menerima jawaban dari Tuhan.

2.      2.  Iman adalah dasar kita untuk mengucap syukur atas perbuatan Allah Bapa. ( 1 Tes. 5:18; Flp 4:6; Roma 8:28; Yeremia 29:11-13)
Orang yang “Need oriented” akan terlihat dari respon mereka terhadap jawaban Allah terhadap permintaannya. Jika permintaannya terkabulkan maka mereka bisa bersyukur dengan mudah. Tetapi ketika adalah menunda atau tidak mengabulkan doanya, orang ini akan bersungut-sungut, atau mengeluh, atau kerohaniannya akan menjadi kendor. Alasanya adalah orientasi kebutuhan mereka.
Orang yang “Faith oriented” mereka akan memampu bersyukur atas perbuatan Allah Bapa. Ketika jawab Bapa menjawab “Ya”, Mereka akan mengucap syukur dan akan tetap beriman. Ketika  Bapa menjawab “Tunggu”, mereka akan besyukur  karena mereka tahu waktunya belum tepat, mereka akan tetap setia berdoa. Ketika Bapa berkata “Tidak”, mereka juga akan bersyukur karena mereka percaya Bapa punya rencana yang terbaik lebih dari yang mereka minta”. Jadi apapun yang mereka alami mereka akan tetap bersyukur.

Di sebuah desa ada dua orang petani yang berdoa supaya hujan turun, karena desa mereka sudah lama musim kemarau. Petani “A” berdoa dan mempersiapkan ladangnya menantikan hujan. Sementara Petani “B” dia hanya berdoa di rumah. Menurut anda siapakah yang “Need Oriented”, siapa yang “Faith Oriented”? dan yang mana anda?