Mission fest.

Sharing tetang pekerjaan Tuhan di Indonesia di hadapan para missionaries dari berbagai
Negara juga para pendeta yang cukup terpandang, satu kebanggaan
tersendiri bagi saya. Karena saya tidak pernah bermimpi tetang hal ini.
Tetapi itulah cara Tuhan “apa yang tidak pernah kita pikirkan itulah
yang Tuhan sediakan”. Setelah saya shared
tetang Indonesia, saya mendapat respond yang luar biasa dari para
missionaries, pendeta, juga peserta yang hadir pada saat itu. Berikut
beberapa respond yang memberkati saya: (foto: beberapa organisasi missi)
Seorang missionary dari melawi: “saya pernah berdoa buat
Indonesia, karena saat itu saya baca tetang perkerjaan Tuhan di
Indonesia, saya berdoa sekitar tahun 1996-1997, saya sangat kagum, hari ini saya mendengar hasil dari dosa saya, meskipun saya sudah hampir lupa. Saya sangat diberkati dengan persentasi kamu.”
Seorang missionary local: “saya sangat diberkati dengan persentasi kamu, saya suka Indonesia, saya jadi rindu untuk mengunjungi Indonesia, tolong doakan, saya pasti pasti kunjungi Indonesia”
Seorang penulis buku berkata: “saya suka cara kamu memberi persentasi, kamu harus berikan saya contact kamu, karena saya mau kunjungi Indonesia”.
Masih banya respon-respon yang saya terima, intinya “mereka diberkati dan jadi rindu dating ke Indonesia , yang jelas ini sudah menambah wawasan saya karena bergaul dengan missionaries yang sudah berpengalaman bertahun-tahun, juga pendeta yang cukup terpandang, juga penulis-penulis buku yang terkenal. Hal ini jadi memotivasi saya untuk tetap setia melayani Tuhan, juga setia dalam setipa perkara, terutama jadi penyegar motivasi.
Hal yang berikut adalah ketika saya diminta jadi worship leader dan main music. Saya sangat diberkati, karena ini bagian dari pengenapan perkataan prophetic saya. Satu kebangaan tersendiri, saya tidak pernah bermimpi pada moment yang penting ini, karena saat itu tidak mungkin bagi saya. Saya juga mendapat respond yang luar biasa. Saya daftar beberapa yang sangat memberkati saya: Ketua volunteer: “waw..(rasa kagum), saya tidak menyangka kamu sangat bertalenta, bagaiman kamu bisa nyanyi lagu local (SeZulu) sebaik itu. Kamu pintar membawa orang masuk dalam hadirat Tuhan, kamu tahu, rasanya, saya mau lompat-lompat. Saya sangat diberkati, kamu juga pintar main music”.

Salah satu pendeta: “saya sangat bangga mengenal kamu, kamu sangat bertalenta, saya bangga jadi teman kamu”.
Saya bilang ke pimpinana saya “itulah berkat ‘ban serap’”. Sebenarnya saya diminta untuk main music dan worship leader karena orang-orang yang terjadwal berhalangan. Jadi tidak ada rencana, tetapi itulah cara Tuhan untuk untuk memakasi saya menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Karena yang ingat itulah panggilanNya dalam hidup saya, menjadi berkat bagi bangsa-bangsa ketika pertama kali saya masuk sekolah Alkitab.
Saya bersyukur karena bisa mengikuti seminar dengan pengajar yang sangat berpengalaman dalam bidang mereka. Saya sangat kagum karena TUhan pertemukan dengan mereka, mereka sangat memberkati saya dan juga memotivasi saya. Ada 2 sesion seminar yang sangat-sangat memberkati saya.
- God’s dream/vision.
- 5 fold ministry: a vehicle to mission

Dari dua kelas ini saya bisa memperjelas apa yang saya harus kerjakan dalam pelayananya. Saya ingat VISI yang Tuhan berikan kepada saya ketika saya pertama kali masuk sekolah Alkitab, dan saya tahu saya bisa penuhi itu dengan mencapainya dengan fokus dengan “passion” saya. Jadi sudah cukup selama ini saya melibatkan diri dalam pelayanan (itu sebabnya saya jadi serba bisa, tetapi tidak professional). Tetapi mulai saat itu saya sudah tahu apa yang harus saya fokus dan menekuninya.
Kebetulan saya baru selesaikan buku pertama saya, yang awalnya saya kwatir bagaimana buku ini akan diterbitkan. Tetapi saya bersyukur saya bertemu dengan beberapa penulis buku, tetapi satu penulis berkata dan membuat saya tidak kwatir lagi tetapi tetap berkarya, (menjadi penulis salah satu passion yang saya baru temukan dalam hidup saya). Dia bilang “saya sudah lama menulis buku, tetapi saya tidak tahu bagaimana memasarkan dan menerbitkannya, tetapi pada akhirnya saya bisa terbitkan buku pertama saya, tetapi masalah berikutnya adalah, saya tidak tau bagaimana publikasinya”. Dia bilang sampai satu kalai mendengar satu motivator bilang “problems are opportunity to business”. Dia merenungkan itu, saat itu ada orang yang berkhotbah di TV tetapi orang itu butuh sponsor, Akhirnya dia mau jadi sponsor sementara dan pengkotbah itu publikasi bukunya di TV, itulah awalnya Tuhan buka jalan bagi dia. Dia bilang, “hanya menulis satu buku susah, selanjutnya mudah”. Saya sangat setuju dengan apa yang dia kata, karena itu juga yang selalu saya bilang dalam hati saya. HANYA SATU BUKU YANG SUDAH.
Jadi MF ini sudah sangat memberkati saya secara pribadi, bukan hanya mengenapi perkaatan prophetic saya, tetapi juga mendapat peneguhan apa yang saya kerjakan kedenpannya, juga tetap memperkatakan kata-kata prophetic dalam hidup saya. Karena saya tahu, Tuhan pasti genapi dengan caranya sendiri, yang penting saya kerjakan “passion”saya untuk kemulian namaNya. 3 hal baru yang mau saya tekuni dan kembangkan. Yang pertama adalah menulis buku sebabanyak mungkin