Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Post Ticker

6/recent/ticker-posts

Mission Fest di Afrika Selatan

Mission fest.
ms1Pengalaman  yang luar biasa minggu ini. Saya mengikuti Mission Fest ((MF)pesta missi). Saya mengikuti MF yang kedua kalinya, tapi yang pertama kali saya hanya jadi volunteer. Saya kurang menikmati pertama kali. Yang kedua ini benar-benar luar biasa bagi saya. Tempat  yang kedua adalah, gereja yang pertama kali saya njungi di Afrika Selatan. Saya ingat saat saya berkata dalam hati saya “satu hari nanti, saya berdiri didepan sana”(perkataan prophetic). Beberapa kali saya kunjungi gereja itu saya kungjungi gereja itu saya selalu bilang itu. Sekalipun saat itu saya tidak tahu caranya.
Sebelum MF dimuali, saya baca notulen pertemuan pimpinan saya, bahwa saya akan share tetang Indonesia (program, window to the world). Awalnya saya kurang percaya, karena ini pertemuan missionaries juga para pendeta yang sudah berpengalaman dari berbagai negara. MF disupport kurang lebih 40 badan missi dan 21 gereja. Tetapi setelah official mereka telefon saya, saya baru percaya, tetapi rasanya seperti mimpi. Apa lagi setelah kami ada pertemuan, yang saya ingat adalah perkataan prophetic  saya. Bagi saya pribadi MF ini pengenapan perkaatan prophetic saya dan cara Tuhan mengangkat saya ke “level yang lebih tinggi” (dalam arti ada peningkatan) dari sebelumnya.  (foto: ketika saya share tetang Indonesia)
Sharing tetang pekerjaan Tuhan di Indonesia di hadapan para missionaries dari berbagai Negara juga para pendeta yang cukup terpandang, satu kebanggaan tersendiri bagi saya. Karena saya tidak pernah bermimpi tetang hal ini. Tetapi itulah cara Tuhan “apa yang tidak pernah kita pikirkan itulah yang Tuhan sediakan”. Setelah saya shared tetang Indonesia, saya mendapat respond yang luar biasa dari para missionaries, pendeta, juga peserta yang hadir pada saat itu. Berikut beberapa respond yang memberkati saya: (foto: beberapa organisasi missi)
Seorang missionary dari melawi: “saya pernah berdoa buat Indonesia, karena saat itu saya baca tetang perkerjaan Tuhan di Indonesia, saya berdoa sekitar tahun 1996-1997, saya sangat kagum, hari ini saya mendengar  hasil dari dosa saya, meskipun saya sudah hampir lupa. Saya sangat diberkati dengan persentasi kamu.”
ms2Seorang pendeta local: “saya sangat diberkati dengan perkerjaan Tuhan di Indonesia, saya tahu Indonesia sangat membutuhkan banyak doa, saya sudah membuat keputusan, untuk memobilisasi group doa untuk Indonesia”.
Seorang missionary local: “saya sangat diberkati dengan persentasi kamu, saya suka Indonesia, saya jadi rindu untuk mengunjungi Indonesia, tolong doakan, saya pasti pasti kunjungi Indonesia”
Seorang penulis buku berkata: “saya suka cara kamu memberi persentasi, kamu harus berikan saya contact kamu, karena saya mau kunjungi Indonesia”.
Masih banya respon-respon yang saya terima, intinya “mereka diberkati dan jadi rindu dating ke Indonesia , yang jelas ini sudah menambah wawasan saya karena bergaul dengan missionaries yang sudah berpengalaman bertahun-tahun, juga pendeta yang cukup terpandang, juga penulis-penulis buku yang terkenal. Hal ini jadi memotivasi saya untuk tetap setia melayani Tuhan, juga setia dalam setipa perkara, terutama jadi penyegar motivasi.
Hal yang berikut adalah ketika saya diminta jadi worship leader dan main music. Saya sangat diberkati, karena ini bagian dari pengenapan perkataan prophetic saya. Satu kebangaan tersendiri, saya tidak pernah bermimpi pada moment yang penting ini, karena saat itu tidak mungkin bagi saya.  Saya juga mendapat respond yang luar biasa. Saya daftar beberapa yang sangat memberkati saya: Ketua volunteer: “waw..(rasa kagum), saya tidak menyangka kamu sangat bertalenta, bagaiman kamu bisa nyanyi lagu local (SeZulu) sebaik itu. Kamu pintar membawa orang masuk dalam hadirat Tuhan, kamu tahu, rasanya, saya mau lompat-lompat. Saya sangat diberkati, kamu juga pintar main music”.
ms3Salah satu pemusik gereja: “saya sangat terinpirasi dengan permainan kamu, sederhana tetapi saya sangat menik matinya”. (foto: ketika saya memimpin pujian dan main musik)
Salah satu pendeta: “saya sangat bangga mengenal kamu, kamu sangat bertalenta, saya bangga jadi teman kamu”.
Saya bilang ke pimpinana saya “itulah berkat ‘ban serap’”. Sebenarnya saya diminta untuk main music dan worship leader karena orang-orang yang terjadwal berhalangan. Jadi tidak ada rencana, tetapi itulah cara Tuhan untuk untuk memakasi saya menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Karena yang ingat itulah panggilanNya dalam hidup saya, menjadi berkat bagi bangsa-bangsa ketika pertama kali saya masuk sekolah Alkitab.
Saya bersyukur karena bisa mengikuti seminar dengan pengajar yang sangat berpengalaman dalam bidang mereka. Saya sangat kagum karena TUhan pertemukan dengan mereka, mereka sangat memberkati saya dan juga memotivasi saya. Ada 2 sesion seminar yang sangat-sangat memberkati saya.
  1. God’s dream/vision.
Pembicaranya adalah seorang missionary ke India, tetapi dia masih tetap pelayanan di Afrika Selatan, dia bilang “tidak mungkin saya jadi pembicara disini, kalau saya tidak berani bermimpi besar, saya selalu bermimpi besar, tetapi saya mulai dengan tahap-tahap kecil”. Dia bilang “kebanyak orang hanya berani bermimpi besar, tetapi tidak berani memulai karena mereka piker terlalau besar harganya, akhirnya mimpi tinggal mimpi. Tuhan punya visi, Dia tahu apa yang harus Dia perbuat. Maka anda juga harus punya visi/mimpi. Karena tanpa visi anda binasa, BERMIMPILAH SEBESAR-SEBESARNYA, karena tidak ada mimpi yang terlalu besar bagi Tuhan, bukan masalah uang  tetapi cara anda menempun mimpi itu”. Dari kelas dia saya simpulkan “no dream too big for God to fulfill, no needs too big for God to provide, just trust in him and work on it (tidak ada mimpi yang terlalu besar buat Tuhan untuk mengenapinya, tidak ada kebutuhan yang terlalu besar untuk Tuhan cukupkan, percaya saja dan kerjakanlah hal itu)”
  1. 5 fold ministry: a vehicle to mission
100_4745Saya sudah tahu tetang 5 jawatan ini, saya ikuti seminar ini saya mau dapat peneguhan dari Tuhan yang mana saya (Rasul, Nabi, Penginjil, Gembala, Guru). Tetapi hal yang luar biasa adalah Dia mengajar sama hal dengan apa yang saya pikirkan dan saya tahu, jadi dia sangat meneguhkan. Memang tidak tidak menyebutkan apa jawatan saya dia bilang “karunia jawatan ini muncul  sesuai dengan kebutuhan, jadi bisa saja dalam hari ini, yang menonjol Gembala, Pendeta, atau penginjil karena ITU YANG DIBUTUHKAN. Tetapi ada satu yang sangat menonjol, biasanya kamu punya “passion” untuk itu dan kamu sangat bersuka cinta dan bersemangat melakukannya. Jadi kalau kamu mau tahu apa karunia jawatanmu, maka kamu harus merelakan dirimu terlibat dalam segala pelayanan, sampai kamu mengetahui “passion” kamu.” Saya sangat setuju dengan perkaatan dia, dan saya sangat diberkati. Dan yang paling memberkati saya dia bilang “Tolop, mulai hari ini kamu jadi teman saya”. Seumur hidup saya, baru itu pertama kali pendeta yang cukup terkenal mengajak saya berteman. (foto: pendeta yang mengajak saya menjadi teman)
Dari dua kelas ini saya bisa memperjelas apa yang saya harus kerjakan dalam pelayananya.  Saya ingat VISI yang Tuhan berikan kepada saya ketika saya pertama kali masuk sekolah Alkitab, dan saya tahu saya bisa penuhi itu dengan mencapainya dengan fokus dengan “passion” saya. Jadi sudah cukup selama ini saya melibatkan diri dalam pelayanan (itu sebabnya saya jadi serba bisa, tetapi tidak professional).  Tetapi mulai saat itu saya sudah tahu apa yang harus saya fokus dan menekuninya.
Kebetulan saya baru selesaikan buku pertama saya, yang awalnya saya kwatir bagaimana buku ini akan diterbitkan. Tetapi saya bersyukur saya bertemu dengan beberapa penulis buku, tetapi satu penulis berkata dan membuat saya tidak kwatir lagi tetapi tetap berkarya, (menjadi penulis salah satu passion yang saya baru temukan dalam hidup saya). Dia bilang “saya sudah lama menulis buku, tetapi saya tidak tahu bagaimana memasarkan dan menerbitkannya, tetapi pada akhirnya saya bisa terbitkan buku pertama saya, tetapi masalah berikutnya adalah, saya tidak tau bagaimana publikasinya”. Dia bilang sampai satu kalai mendengar satu motivator bilang “problems are opportunity to business”. Dia merenungkan itu, saat itu ada orang yang berkhotbah di TV tetapi orang itu butuh sponsor, Akhirnya dia mau jadi sponsor sementara dan pengkotbah itu publikasi bukunya di TV, itulah awalnya Tuhan buka jalan bagi dia. Dia bilang, “hanya menulis satu buku susah, selanjutnya mudah”. Saya sangat setuju dengan apa yang dia kata, karena itu juga yang selalu saya bilang dalam hati saya. HANYA SATU BUKU YANG SUDAH.
Jadi MF ini sudah sangat memberkati saya secara pribadi, bukan hanya mengenapi perkaatan prophetic saya, tetapi juga mendapat peneguhan apa yang saya kerjakan kedenpannya, juga tetap memperkatakan kata-kata prophetic dalam hidup saya. Karena saya tahu, Tuhan pasti genapi dengan caranya sendiri, yang penting saya kerjakan “passion”saya untuk kemulian namaNya. 3 hal baru yang mau saya tekuni dan kembangkan. Yang pertama adalah menulis buku sebabanyak mungkin