Setelah melaui hari pengijilan yang sulit, kambali normal, orang-orang semua mau member waktu dan memperhati Firman Tuhan yang diprint di Manna Bread. Saya bisa shared dengan 20 orang lebih, untungnya hampir semua mereka sudah lahir baru. Hanya 3 orang yang mau menerima TUhan Yesus sebagai juruslamat mereka. Tapi yang sangat berkesan buat saya adalah kesan pertama mereka melihat roti yang diprint dengan Firman Tuhan, ada yang sampai kaget. Seorang ibu, dia baca berulan-ulang, pada hal saya sudah jelaskan kedia. Dia sangat senang dan sangat diberkati.
Setelah itu kami ke SLO, kamu lihat lagi orang yang sama,
mereka bedua selalu melarikan diri dari kami. Saya minta teman saya
untuk mendekati salah satu dari mereka, SLO itu bilang ke teman saya
“saya sudah berdoa, saya ke gereja setiap minggu, jadi kamu tidak perlu
lagi bicara sama saya.” Teman saya tanya dia “kalau kamu percaya Tuhan
dan berdoa kenapa kamu tidak berhenti” Dia bilang “TUhan itu
mahapengampun, jadi saya pasti diampuni”. Teman saya bilang “Tuhan itu
memang mahapengampun tapi tidak kompromi dengan dosa”. Dia bilang
“Tinggalkan saya, jangan pernah lagi bicara dengan saya”. Yang satunya lasung menghilangkan diri, jadi kami tidak sempat bicara. Sebelumnya kamu menunggu yang berinitial N minggu lalu untuk follow up tapi tidak datang. Jadi kami berdoa terus buat daerah itu.