Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Post Ticker

6/recent/ticker-posts

Ilustrasi tentang pengorbanan

“Semua karena kasih sayang ibu”.
Dipinggiran kota ada satu keluarga kecil yang tinggal, hanya seorang ibu dan anak gadisnya. Namanya Mela. Ayah Mela meninggal ketika Mela tiga bulan dalam kandungan.  Mela hanya dibesarkan seorang ibu. Mela bertumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah. Mela tahu kalau ayah sudah tidak ada. Mela punya keingginan menjadi Model dan Artis yang terkenal, karena dia mau mengubah nasih keluarga mereka.
Sejak Mela SD, dia sudah sering ikut perlobaan, Dia selalu mendapat juara satu. Sampai dia umur 16 tahun Mela selalu menjadi juara. Mela sudah punya banyak fans di kota tersebut. Mela bukan hanya hebat dalam dunia modeling, mela juga hepat dalam dunia tarik suara. Ia sudah belajar vocal sejak dia kecil juga. Apapun cita-cita mela, ibu selalu dukung. Apalagi Mela sudah punya penghasilan sendiri.
Pada usia yang ke 17tahun, Mela berenca untuk merilis album pertamanya, maka dia sudah membuat satu pesta besar-besaran di rumah. Tetapi ada satu hal yang selama ini Mela sembunyikan, Mela tidak pernah memperkenalkan ibunya bahkan hampir tidak pernah cerita tentang ibunya, dia hanya cerita tentang cita-citanya dan ketenarannya kepada teman-teman. Mela minder punya ibu yang wajah penuh luka bakar.
1 Minggu sebelum ulatahunnya, Mela sudah melakukan diskusi terhadap ibunya.
Mela: Ibu..saya mau rayakan ulang tahun ke 17, sekalian merilis album pertama saya. Saya ada permitaan sama ibu.
Sang ibu: Apa anakku, kalau itu untuk kebaikanmu, ibu pasti lakukan.
Mela: Janjinya ibu?
Sang ibu: iya anakku sayang
Mela: Ibu nanti perayaan ulang tahun saya, ibu tolong diam di kamar, saya malu terhadap teman-teman, takut mereka tahu kalau ibu seperti keadaan ibu, karir saya bisa hancur, album saya bisa tidak terjual.
Sang ibu: (Berlapang dada, karena ibu selalu ikut permintaan mela). Baik, kalau itu permintaanmu, saya akan ikuti.
Pas hari ulang tahun mela, ibunya hanya berdiam diri dikamar, selama rumah di dekorasi, ibu tetap diam. Mela sangat senang karena ibu berdiam diri dikamar. Mela tidak tau kalau ibu sedang menangis dikamar.
Setelah jam yang ditentukan penuhlah rumah tersebut dengan fans dan team sukses Mela. Mereka merayakannya  dengan meriah. Pasti waktu potong kue, salah satu dari fansnya berkata: Ibunya mana kok ngak didampingi? Mela menjawab: “ibu sakit, dia tidak bisa mendampingi saya”. Ibu mendengar jawaban mela tersebut. Fansnya: “Masakan ibu mu tidak menemai, namanya seorang ibu lihat anak sesukses kamu, kok ngak memaksakan diri, setidak pas acara potong kue”. Menengar perkataan itu ibu mela miris dan hatinya terluka. Maka ibu lasung keluar dari kamar dan berkata. “SAYA TIDAK SAKIT, SAYA SEHAT, tapi Mela memintaku berdiam diri di kamar”. Melihat sikap ibunya, Mela lasung marah-marah, Mela mengucapkan kata-kata yang kasar dan tidak pantas untuk seorang ibu. Ibunya hanya diam saja. Semtara para fansnya kaget melihat sikap mela terhadap ibu, mereka kecewa dan meninggalkan pesta ulang tahun tersebut termasuk team suksesnya.
Rumah menjadi kosong, hanya ada Mela dan ibunya:
Mela:  (Geram dan Marah), Ibu,,,,,,tidak tau diri, ibu tidak saya kepada saya, saya benci sama ibu,ibu sudah hancurkan karir saya, popularitas saya, kenapa ibu harus keluar, ibu tidak saya sama Mela.
Ibu: (Sambil mengais) saya sepanjanga hari menangis dikamar, hati pending mendengar perkataan temanmu, ibu sangat sayang kepada Mela.
Mela: (Sambil pukul meja dan berteriak) TAPI IBU HARUSNYA TIDAK KELUAR.!!!!
Ibunya: (Diam sejenak)….kamu tahu kenapa ibu luka bakar?
Mela: (masih marah), tidak penting, yang jelas ibu sudah hancurkan karier saya..cerita ibu tidak akan pernah bisa membangkitkan karir saya kembali.
Ibunya: (Lasung cerita saja). Mela sayang, ketika kamu berumur 3 bulan, Rumah kita kebakaran, saat ibu sedang merawat taman dirumah kita yang lama. Ketika saya lebih kebelangkan, asap sudah memenuhi semua rumah tersebut, ibu tidak ada pilihan, ibu harus masuk ketengah api yang berkobar-kobat tersebut demi menyelamatkan kamu, ibu berusaha untuk melindungi kamu, kamu tidak terkena api sedikitpu, ibu yang penuh luka bakar, untuk saya masih bisa minta tolong ke tetangga supaya saya di dilarikan kerumah sakit. (Mela sudah mulai terdiam, Mela sudah mulai tersedu). Ibu sangat saya kepada Mela, demi karir Mela sekarang ibu sudah terbakar 17tahun lau.
Mela: (Sambil menangis), kenapa ibu tidak pernah cerita sejak saya kecil?
Ibu:  Ibu sudah  berencana sejak dulu, pas waktu kamu umur 17 tahun, sehingga fansmu sadar bahwa kamu bisa seperti sekarang ini karena kasih sayang ibu. (sambil menangis), Saya pikir kamu akan memperkenalkan saya, malah kamu mengurung saya.
Mela: Maafin Mela  ibu (sambil peluk ibu), Mela sudah salah menilai ibu, Mela minder terhadap ibu. Maafin Mela ibu.
Ibu: Ibu sudah memaafkan kamu, dari dulu bahkan sampai hari ini.
Story ini mengajarkan kita untuk menghargai pengorbanan seorang ibu, kita ada saat ini karena seorang  yang setia mengandung kita, membesarkan kita bahkan sudah berkorban untuk kita. Berilah yang terbaik buat ibu sebelum semuanya terlambat.
NB: Story sudah dimofikasi  tetapi tidak mengurangi keaslian cerita.


Sumber: http://www.tolopmarbun.net/2013/12/kasih-sayang-seorang-ibu-real-story.html