Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Post Ticker

6/recent/ticker-posts

Real Story: Tuhan tidak pernah lalai menepati janji-Nya

Pernahkan anda berpikir seolah-olah Tuhan lalai menepati janji-Nya? Atau anda merasa Tuhan seolah-olah terlambat menolong anda?  Atau anda sudah berdoa, tetapi anda merasa hidup anda jauh dari penggenapan firman Tuhan?

Saya mau share kesaksian.


Tahun 2005 saya memimpin 1 team untuk project di Bantul, Jawa Tengah. Kami datang setelah beberapa minggu setelah gemba Bantul. Tim kami merupakan tim PI , selain itu kami juga membantu proyek pembangunan gereja, juga membantu beberapa warga untuk membangun rumah mereka. Saya didamping 2 Leaders dan 14 Members. Perlu dicatat, kami membantu dari segi tenaga. 

Sedang mempersiapkan pondasi. (dari Kiri; Dikul, Arni, Kezia)
Team membantu pengecoran fondasi Gereja


Photo Bersama setelah PI di Borobudur
Sekalipun kami sibuk dalam membantu gereja dan warga sekitar, kami harus melakukan tugas utama kami. Karena kami merupkaan team penginjilan, maka kami mengunjungi 8 tempat wisata dan kami berhasil  memberitakan Injil kepada 210 orang dan 120 percaya kepada Yesus. Berdasarkan kesaksian para member pada saat itu. Setelah kami mendapat tagert penginjilan, maka kami juga menyempatkan diri untuk releks dan melepaskan diri dari kepada jadwal yang sudah diatur.

Makan siang setelah kunjungan dari Keraton Yogyakarta





Hal yang menarik adalah dalam PI kami adalah, dimana kami lapar, di situ kami makan bersama. Foto ini di sekitar keraton Yoyakarta. Sebenarnya masih ada dokumentasi lainnya, hanya saja tidak terorganisir dengan baik, foto-foto ini saya foto kembali saat di Afrika Selatan.







Sebenarnya yang paling saya tekankan dalam kesaksian ini bukan foto-fotonya atau PInya, saya ingat saya mengadakan acara "pemulihan gambaran diri" (cikal bakal materi Restoration Movement Ministry), saya sebut namanya hari itu adalah "Encounter With Jesus". Setelah acara itu saya tanya mereka satu persatu, tetapi dalam kesaksian ini yang saya kutip hanya satu. Kesaksian Tia Buaya. Pertanyaan saya hari itu adalah "Apa yang Tuhan sampaikan dalam hatimu". Dengan tulus dia menjawab, "Inilah anakKu yang kekasihi, kepadanyalah Aku berkenan".  Sebelum saya mendoakan mereka, ada satu kalimat yang muncul di hati saya, dan saya juga katakan pada saat itu dengan percaya diri, "Saya percaya satu saat nanti kalian pasti ada yang mengikuti jejak saya".

Ketika kembali ke Kampus dan mengikuti perkuliahan, saya memperhatikan member-member saya, "sepertinya" tidak ada yang mengikuti jejak saya (Penilaian subjektif). Singkat cerita, setelah wisuda saya masuk dalam mission house untuk training persiapan untuk ke India awalnya, tetapi akhirnya ke Afrika Selatan.
Photo 6 Bulan sebelum keberangkatan ke Afrika Selatan.



Foto bersama dengan rekan-tekan missionaries bersama Dosen Bahasa Inggris

Bagi saya perkataan itu terus mengiang-ngiang, tetapi semakin saya renungkan semakin tidak mungkin perkataan itu terjadi, saya mulai tawar-menawar dalam hati mungkin dulu hanya emosional. Apalagi dengan keberangkatan saya ke Afrika Selatan, makin pudarlah iman saya dengan perkataan tersebut.

Persiapan ke Afrika Selatan
Beberapa Hari Setelah sampai di Afrika Selatan
Setelah beberapa lama di sana, semakin pudar kepercayaan saya dengan pernyataan tersebut sampai saya sudah lupa bahkan tidak terpikir. Setelah 1 Tahun lebih saya mendapat kabar bahwa Tia Buaya menjadi team Paduan Suara ke Kananda dan Amerika. Setelah keberangatannya bersama team, saya yakin kembali dengan pertanyaan: "Saya percaya satu saat nanti kalian pasti ada yang mengikuti jejak saya".Setidaknya di merelakan diri menjadi missionary meskipun 'short term'.


Setelah kepulangan saya ke Indonesia, saya bangga bisa bertemu dengan Tia Buaya. Tetapi saya belum menceritakan hal tersebut. Setelah mendengar keberangkatannya ke Afrika Selatan saya sangat yakin bahwa ini adalah penggenapan dari pertanyaan tersebut.  Bukan hanya itu ketika doa pengutusan pimpinan saya, meminta saya untuk melakukan doa pengutusan Tia Buaya bersama dengan rekannya.
Doa Pengutusan Tia Buaya dan Santhy Lette



Inti dari kesaksian saya ini adalah TUHAN TIDAK PERNAH LALAI MENEPATI JANJINYA ATAU TERLAMBAT MENEPATI JANJINYA, ATAU BAHKAN GAGAL DALAM MENEPATI JANJINYA. Ketika Tuhan berfirman, pengganglah firman itu, mungkin anda sudah putus asa, atau bahkan tidak berharaf lagi, tetapi janganlah hilang pengharapan anda. Jika Tuhan yang berfirman, maka Tuhan pasti genapi.