![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixfBjyX04dw3kJYpjlX-tS3c8yL2CrPkD9Fzq8swqxklD27ol5vRrUNu7N3G8NxDOuWfirsbsykW_FwxGyVInIB6iPlsFzmaPPiF0y2R3Qg5YS-TUyfOZSdccFVM3WcQPrHA7OtDp1bs4/s1600/images9.jpg)
Berikut ayat yang menjamin otoritas Alkitab:
2 Timotius 3:16 "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran".
Diilhamkan dalam teks aslinya "theos pneustos", artinya dihebuskan(figuratif) oleh Allah. Jadi Sumber Alkitab adalah Allah. Bukan ide manusia atua penulis Alkitab yang dipilih oleh Allah.
2Pe 1:20-21 "Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah".
Kata "dorongan" dalam basaha aslinya adalah "phero" artinya memimpin, mendorong dan menuntun. Kata yang paling cocok dalam kontek ayat ini adalah menuntun. Jadi Roh Kudus yang menuntun setiap menulis setiap Firman Allah yang sudah diwahyukan kepada penulis.