
Kemaren (18/9). Saya pergi penginjilan hanya bawa harmonica. Saya dan teman pergi ke jalan ketempat yang sama
sabtu lalu. Saya heran, melihat reaksi orang-orang yang sedang melihat
kami dan orang yang melewati kami. Reaksi pertam adalah ketika mereka
lihat kami dari jauh mereka berusah menghindar. Reaksi yang kedua
mereka masih tetap di jalan yang dimana kami berdiri, ketika mereka
mendekat, mereka pura-pura sibuk. Reaksi yang ketiga, mereka lewatin
kami tapi pura-pura tidak dengar kami, reaksi yang kempat, mereka sahut
kami dan berjalan secepat mungking. Tapi yang paling menghibur adalah
ada dua orang yang member waktu mereka. Satu diantarnya sudah lahir
baru, dia hanya minta didoakan. Dan yang terakhir, dia belum percaya
Yesus, Setelah kamu injili Dia menerima Tuhan Yesus.

Setelah dari itu kami
pergi ke komunitas Zimbabwe, kebetulan karena kabanyakan mereka mau
pergi belanja ke kota jadi hanya beberapa orang yang ikut di Pedalam
Alkitab. Saya bisa melihat rasa haus mereka kepada firman Tuhan dan
antusias mereka ketika teman saya mengajar mereka. Kami bawa baju dan
celana, mereka sangat senang dan saya bisa lihat seyum di wajah mereka.
Kami juga bawa alkitab, kemudia kami titip untuk dipakai hari sabtu.
Saya juga lihat dia begitu senang karena kami percayakan dia. Dia bilang
saya mulai sekarang sudah melayani.

etelah kami selesai kami berangkat menuju
kota, namanya “church square”. Disana kami bertemu dengan WARRIOR STREET
MINISTRY. kami terbagi jadi 3 group, dan pergi ke jalan untuk
memberitakan Injil. Kami mencoba menyapa orang sebanyak mungkin, tapi
ada yang menolak, ada yang cuek dan ada yang tidak menghiraukan sama
sekali. Saya sangat berapi-api, saya seperti singa kelaparan, saya tidak
sabar melihat orang yang kami injil menerima Tuhan Yesus. Kami coba
menemui orang-orang duduk, kami bertemu dengan 2 orang wanita. Saya
injili mereka, satu diantaranya sudah lahir baru, yang satu belum
bersedia, lalu saya berikan alkitab untuk dia. Setelah itu kami pergi
ketempat lain, saya bertemu dengan 2 wanita, satu sangat pendiam lalu
saya berikan taraktat, lalu saya coba
apa dia mengertia yang dia baca dan dia menyadari kalau dia pasti masuk
neraka. Lalu saya shared kalau TUhan tidak mau dia masuk neraka, Tuhan
mau dia masuk surga. Lalu dia menerima Tuhan Yesus, dan saya juga
berikan alkitab. Orang yang terakhir kami injili, dia mau menerima Tuhan
Yesus tapi dia tidak mau berdoa dijalanan katanya harus di gereja.
Saya juga berikan dia alkitab dan sarankan dia ke gereja. (Alkitab
disumbang oleh satu anggota team kami). Saya juga Tanya team yang lain
mereka juga mengalami pengalaman yang luar bisa. Ketika kami mau pulang
banyak orang yang datang dan meminta alkitab, sampai stok kami habis dan
banyak orang tidak kebagian. SEMUA KEMULIAAN HANYA BAGI TUHAN.
Persiapan Pengijilan di Church Square.
Pokok doa: Tolong doakan biar ada dunatur buat alkitab. (Dalam bahasa ingris).