Sabtu lalu ketika mau berangkat penginjilan cuaca mendung, jadi saya
tidak bawa violin. yang saya bawa hanya harmonica. Setelah kami turun
dari mobil yang antar jemput kami, beberapa menit kemudian ada yang
teriak panggil saya “my friend, my friend”. Kemudian saya coba berhenti,
kebetulan teman saya adalah orang local, jadi dia curhat dalam bahasa
local, teman saya terjemah. Dia bilang “dulu saya doakan dia untuk
pekerjaan, dan dia sudah dapat pekerjaan, masalahnya, suaminya tidak
kerja dan tidak mau mencari perkerjaan. Setiap kali dia gajian, suaminya
akan paksa dia untuk ambil gajinya, karena dia sudah strees, akhirnya
dia kembali mabuk lagi.” Setelah kami doakan dia, dia merasa lega, dan
saya melihat seyum yang lebar dan wajah berseri.
Setelah itu saya bersama teman berdiri dipinggir jalan, untuk menarik
perhatian orang-orang yang lewat saya meniup harmonica, setelah
beberapa menit, kami mendapat perhatian dari satu orang. Lalu kami mulai
share, tetapi dia menolak, karena dia berasal dari satu bidat. Setelah
itu saya coba share dengan dia dengan metode EE(Evangelism Explorer),
kebetulan temannya lewat, dan berhenti mendengarkan pembicaraan kami,
akhirnya kamu coba injili satu persatu, ternyata mereka punya keyakinan
yang kuat dengan “rasul mereka” terutama pada kitab mereka “Apostolic
Bible, Kitab rasul”. Salah satu dari ayat yang dia sebutkan adalah “
Jika kamu mabuk janganlah sampai pagi, jangan menganggu orang, segeralah
pulang kerumah”.
Setelah selesai dari tempat pertama kami menujut ke kominitas
Zimbabwe, Luar biasa. Karena sebagia dari mereka belum kerja, kami
rencana mau share dua kali. Ternyata ketika teman saya sedang sharing
mereka sudah datang dari perkerjaan mereka. Awalnya hanya 4 orang,
setelah itu menyusul satu persatu-satu hingga 13 orang. Setelah itu Saya
mulai dengan pelajaran alkitab. Dari Johanes 1:1-5. Diakhir dari PA
itu, teman saya tanya mereka, siapa yang mau terima Tuhan Yesus dalam
bahasa mereka. Setelah itu saya tanya mereka siapa yang mau terima Tuhan
Yesus. 3 orang yang angkat tangan dan mereka menerima Tuhan Yesus.
Diakhir dari PA itu saya ucapakan terimakasih dalah bahasa “Zona” campur
dengan ingris (Tetenda for you attention, terimakasih atas perhatian
mereka). Mereka semua pada tertawa terbahak-bahak. Setelah kami mau
pulang teman saya bilang “ada dua orang datang dari jauh ketempat itu,
karena mereka dengar dari teman mereka, mereka datang”. Puji Tuhan
mereka tertarik, dan mereka bertanya “ Kenapa tidak ada nyanyi”. Yang
saya lihat dari mereka adalah rasa haus dan kesungguhan mereka, karena
jarang ke gereja, karena ada gereja tertentu yang mendiskriminasikan
mareka.
Pokok doa : Doakan ibu itu biar dia tetang kuat dalam Tuhan dan suaminya bertobat.
: Doakan terus Komunitas Zimbabwe biar mereka bertumbuh secara kwalitas dan kwantitas