
Hari sabtu lalu, luar biasa. Saya bawa
gitar saya tetapi saya tidak pergi ke jalanan. Saya hanya duduk didepan
toko dimana orang biasanya belanja. Satu orang Zimbabwe duduk dan
termenung kelihatanya tak ada pengharapan. Saya shared tetang Yesus ke
dia. Setelah itu saya nyanya “ God is so Good”. Pertama kali dia tidak
lasung ikut saya. Yang kedua dia mulai ikut saya, tapi mukanya masih
muram, setelah kami nyanyi orang wajahnya jadi berseri-seri. Dia menjadi
semangat. 2 orang Afrikaans mendekat ke kami dan ikut kami bernyanyi.
Saya tidak injili mereka satu persatu tetapi saya nyanyi kuat kuat
dengan tujuan mereka mendengar Yesus (secara tidak lasung saya sudah
beritakan injil ke mereka) “Beause he lives, Amazing grace, above all
power, and Hossana”. Setelah itu saya berdoa ke dia.
Kami melanjutkan perjalan kami ke Zimbabweans community. Saya bertanya
kepada salah satu dari oran yang paling setia dari mereka kemana
temannya yang lain. Dia jawab mareka sudah kerja, (4 orang kami doakan
sabtu lalu untuk mendapat pekerjaan). Saya heran, saya lihat orang yang
tertikam minggu lalu masih hidup. Dari cerita mereka sudah tidak ada
harapan hidup, karena pisau sepanjang 13 cm masuk kedalam perurtnya,
sesudah tiba di ruma sakit, dia tidak lasung ditolong dan pisaunya
dibiarkan aja. (Sabtu lalu mereka minta didoakan karena iblis coba
memecah belah mereka, mereka jadi gampang emosi, bahkan sering kali
sampai bawa pisau). Saya bilang ke dia itulah itu adalah mujozat jadi
dia harus mendekatkan diri ke Tuhan. Karena ini inji kunjungan kami yang
terakhir dari tahun ini. Kami pamit, salah satu dari mereka yang paling
setia, nama Charles, dia bilang dia akan melanjutkan pelajaran Alkitab
yang kami sudah mulai. Saya sangat kagum mendengar keputusannya Charles
karena dia punya kerinduan melayani Tuhan.