
a. Hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:1-4).
Inilah catatan terlengkap yang kita punyai didalam Kitab Suci.Sesungguhnya 50 hari setelah kebangkitan Kristus, janji-janji mengenai kedatangan Roh Kudus digenapi. Roh Kudus tu
run ke atas sekelompok murid yang menunggu di Yerusalem. Inilah permulaan dari seluruh karya baru Roh seperti yang telah terlebih dahulu diberitakan oleh nabi-nabi. Ada beberapa
bukti yang menunjukkan bahwa Roh telah melawat mereka:
1. Angin dari Surga.
Ada angin dari surga-angin yang besar dan keras. Baik dalam bahasa Ibrani
dan Yunani, kata”roh”selalu berarti” angin”. Jadi jelas sekali bahwa ada angin
yang bertiup dengan sangat keras sebagai pertanda kedatangan Roh. Angin
berbicara mengenai kehidupan, kuasa, kegerakan, semua sifat dari Roh Kudus.
2. Nyala Api.
Simbol api pun sangat khusus. Yohanes Pembaptis telah memberitakan bahwa
Yesus akan membaptis dengan ‘Roh Kudus dan api’. Api berbicara mengenai pemangkasan, pengudusan, pembersihan,pembakaran sekam dan sampah.
Kedua faktor ini terjadi SEBELUM murid-murid dikatakan dipenuhi dengan Roh.
Maka sesungguhnya tidak dapat dikatakan mereka tidak dipenuhi Roh.
3. Berbicara Dalam Bahasa-bahasa Lain.
Seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka. Peristiwa yang terjadi setelah murid
-murid dipenuhi dengan Roh adalah ini: Mereka“...mulai berbicara dengan bahasa-bahasa seperti yang Roh berikan kepada mereka untuk dikatakan” (Kisah Rasul 2:4).
Ada 120 murid di ruang atas pada waktu itu. Dengan jelas kita diberi tahu bahwa mereka SEMUA dipenuhi dengan Roh Kudus dan SEMUA mulai berbicara dengan bahasa lidah.
Bukti yang jelas dari setiap murid pada peristiwa ini menunjukkan bahwa kemampuan mereka dalam berbahasa lidah tidaklah karena telah terlebih dahulu mempelajarinya.
b. Keluarga Kornelius (Kisah Rasul 10:44-48).
Secara supranatural Petrus mendapatkan perintah untuk mengunjungi rumah tangga seorang bukan Yahudi bernama Kornelius seorang perwira Roma. Petrus berkata ia pergi hanya karena “Roh menyuruhku untuk pergi...” (Kisah Rasul 11:12). Petrus masih terbujuk
bahwa berkat Allah adalah hanya untuk orang Yahudi saja.Bagaimanapun juga, ia menemukan dirinya berhadapan dengan orang-orang bukan Yahudi yang ingin mendengar “...segala sesuatu yang Tuhan telahperintahkan kepadanya” (Kisah Rasul 10:33).Petrus mulai berkotbah di hadapan mereka mengenai Tuhan Kristus Yesus (Kisah Rasul 10:33). Ketika ia sedang berbicara, Roh Kudus turun ke atas mereka yang mendengarkan Firman.
Teman-teman orang Yahudi Petrus pada mulanya tidak ingin mempercayai bahwa hal ini dapat terjadi pada orang-orangbukan Yahudi (Kis. 10:45). Tetapi mereka semua diyakinkan karena“mereka mendengar orang-orang itu berbicara dalam bahasa-bahasa lain dan memuliakan Allah”(ayat 46).
Tanda ini juga mendorong Petrus untuk berkata: ”Dapatkah manusia melarang seseorang yang telah menerima Roh Kudus seperti kita untuk dibaptis air [atau dengan cara seperti kita menerima Dia” (Kisah Rasul 10:47).
Ketika Petrus kembali ke Yerusalem, ia dipanggil untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah terjadi di Ka
isarea. Para penatua sesungguhnya tidak senang dengan apa yang telah dilakukan Petrus (Kisah Rasul 11:2).
Oleh karena itu ia membenarkan tindakannya dengan memberikan penjelasan semacam ini “ketika aku mulai berkata-kata, Roh Kudus turun ke atas mereka,seperti yang terjadi pada kita pada mulanya” (Kisah Rasul 11:45).
Ia lebih lanjut mengatakan, “Allah memberikan kepada mereka karunia yang sama seperti yang Ia kerjakan pada kita pada mulanya” (Kisah Rasul 11:17).Argumentasinya adalah Allah telah memberkati orang-orang bukan Yahudi
dengan karunia Roh dengan cara yang persis sama Ia telah memberkatiorang-orang percaya dari bangsa Y
ahudi pada hari Pentakosta. Alasan utama keyakinan Petrus adalah bahwa orang-orang Yahudi juga
berbicara dalam bahasa-bahasa lidah. “Ketika mereka mendengar semua hal ini, para penatua menjadi tenang dan memuliakan Allah”
(Kisah Rasul 11:18).